#BangkitBerkoperasi

Unicoop: Platform Koperasi Digital & Pengembangan Ekosistem Bisnis yang Saling Terhubung

Koperasi terus berkembang dari masa ke masa, perannya juga semakin krusial. Saat ini, koperasi memiliki peran strategis mendorong pertumbuhan ekonomi untuk memberikan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. Bahkan Kementerian Koperasi dan UKM memiliki misi untuk menjalankan Reformasi Total Koperasi. Reformasi Total Koperasi bertujuan mengembangkan koperasi secara berkualitas sebagai organisasi yang memberikan kesejahteraan kepada anggotanya dan kemanfaatan kepada masyarakat.

Disrupsi koperasi bukan hanya soal peralihan dari tradisional-manual ke modern-digital. Perlu ada inovasi untuk membawa bisnis koperasi dan sektor riil lainnya bukan hanya bertahan, tapi juga berkembang besar, dan memberikan impact besar. Sejarah membuktikan, ekonomi kerakyatan mampu membawa Indonesia keluar dari masalah krisis global pada 1998 lalu. Lalu, bagaimana dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang meluluhlantakkan hampir semua sektor bisnis? Para ahli sepakat, untuk menjaga daya beli masyarakat, kita perlu menggerakkan sektor riil seperti koperasi, pelaku UMKM, dan pekerja informal. Mereka lah aktor yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Bagaimana pelaku di sektor riil menciptakan inovasi yang memberikan impact besar? Jawabnya adalah kolaborasi

Ya, di era disruptif ini kita perlu kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem bisnis digital yang memberikan dampak ekonomi jauh lebih besar. Strategi kolaborasi inilah yang Vacomm tawarkan melalui sebuah plarform koperasi digital bernama Unicoop. Diluncurkanya produk koperasi digital tersebut merupakan bentuk dari transformasi koperasi untuk menjawab tantangan perubahan zaman sekaligus mengembangkan bisnis di era disruptif, Unicoop sendiri adalah sebuah Platform koperasi digital yang mendukung pertumbuhan koperasi melalui teknologi dan jaringan ekosistem bisnis yang lebih luas. Unicoop hadir dengan latar belakang berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi oleh koperasi dan UMKM.

koperasi perlu segera melakukan transformasi digital. Transformasi yang dimaksud bukan hanya penggunaan teknologi digital, namun juga perlu memikirkan strategi pengembangan bisnis yang sejalan dengan perubahan di era digital. Terlebih, koperasi di Indonesia tercatat telah menyentuh angka 126.000, namun hanya 0,73% dari keseluruhan total koperasi yang tersentuh dukungan teknologi. Dengan hadirnya Unicoop, Vascomm yakin bahwa Indonesia dapat #BangkitBerkoperasi​ dan perkuat ekonomi negeri.

Saatnya Koperasi Bertransformasi, Menuju Digital Untuk Milenial

Koperasi sering dianggap sebagai sesuatu yang “jadul” mengingat sejarahnya yang sudah cukup lama yaitu bermula dari inisiatif seorang Patih bernama R. Aria Wiria Atmaja di Purwokerto dengan mendirikan bank untuk menolong para pegawai yang terjerat lintah darat di tahun 1896, namun siapa sangka, idenya kemudian diteruskan hingga saat ini, Koperasi kemudian berjalan melalui masa demi masa

Tahun demi tahun pun telah Koperasi lalui untuk terus bertumbuh dengan berbagai transformasinya. Namun pertanyaan yang timbul kemudian: Masih layakkah Koperasi untuk terus ada di era potensialnya generasi millenial? Bagaimana reformasil Koperasi “Zaman Now” untuk menjawab tantangan di era disruptif ini?

Sejatinya, koperasi di Indonesia masih sangat memiliki peluang untuk meraih pangsa pasar yang besar. Hal ini bergantung pada upaya koperasi untuk berganti mengejar dan jemput bola terhadap pangsa pasar yang khususnya saat ini berbeda corak: generasi millenial.
Sektor koperasi memiliki tantangan dan “PR” besar untuk mengoptimalkan potensi generasi milenial di Indonesia.

Hal tersebut sejalan dengan masa bonus demografi Indonesia selama rentang waktu 2020-2035, dimana pada periode tersebut komposisi penduduk Indonesia akan didominasi oleh kelompok usia produktif.Untuk itu, sektor koperasi harus bisa melibatkan generasi milenial di masa bonus demografi. Jika tidak, sektor koperasi akan semakin ditinggalkan oleh generasi muda. Hal ini tentu merupakan sebuah ancaman karena sektor koperasi bisa mengalami kepunahan di Indonesia.

era disruptif ini koperasi perlu segera bertransformasi dan melakukan kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem bisnis digital yang memberikan dampak ekonomi jauh lebih besar. Transformasi koperasi dari konvensiona ke digital misalnya, akan memberikan dampak dan manfaat yang sangat luas. Mulai dari kemudahan dalam pengelolaan koperasi karena telah terbantu dengan teknologi terkini, kemudahan bertransaksi hingga perluasan ekosistem dan jaringan bisnis yang akan menguntungkan seluruh pelaku Koperasi. Jadi, sudah siap untuk sebuah gebrakan baru yang akan mendukung Indonesia dan generasi milenialnya untuk #BangkitBerkoperasi ?